Teater Koma mementaskan Inspektur Jendral pada 6-15 November 2015 di Gedung Kesenian Jakarta. Nano Riantiarno, yang kembali berperan sebagai sutradara, menyelipkan berbagai unsur pewayangan Jawa dalam pentas ini.
Lakon ini berkisah soal kesalahpahaman yang membuat Anta Hinimba, anak muda yang gemar berjudi dan berfoya-foya, disangka inspektur jenderal dari Kerajaan Astinapura yang ditugaskan untuk memeriksa kota pimpinan Ananta Bura. Karena panik, para pejabat korup di kota itu berusaha menyogok Anta Hinimba. Si anak muda sangat menikmati kesalahpahaman yang ada dan bahkan sempat merayu istri dan anak dari Ananta Bura.
Sebelum semuanya terbongkar, Anta Hinimba segera angkat kaki. Setelahnya, kepala kantor pos yang gemar mengintip isi surat yang akan dikirim warga tiba-tiba datang melapor pada Ananta Bura. Ia membacakan surat Anta Hinimba pada kawannya yang menjelaskan segala kebohongannya dan kebodohan para pejabat kota yang menyangkanya sebagai inspektur jenderal. Tak lama, datanglah kabar kedatangan inspektur jenderal asli dari Astinapura.
Pentas ini diadaptasi dari karya sastrawan Rusia, Nikolai Gogol, berjudul Revizor (secara harfiah berarti inspektur). Ia pertama kali dipublikasi pada 1836 dan langsung memancing kontroversi karena sindiran kerasnya pada pihak Kekaisaran Rusia. Walau begitu, Tsar Nicholas I justru menyukainya. Menurutnya, naskah tersebut sukses mengolok-olok setiap orang, terutama dirinya sebagai kaisar.
Inspektur Jendral merupakan produksi ke-142 Teater Koma sejak berdiri pada 1977. Sepanjang 2015, mereka juga sempat mementaskan Sampek Engtay pada Juli-Agustus dan Opera Ular Putih pada April.
Kamera: Canon 600D | Lensa: 55-250 mm.